Pintasan Narasi – Komitmen PT Pertamina (Persero) dalam mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus diperkuat melalui program akselerasi unggulan. Terbaru, Pertamina telah menyelesaikan tahapan seleksi ketat terhadap 30 UMKM terpilih yang dinominasikan untuk mengikuti program ambisius Pertapreneur Aggregator 2025. Program ini dirancang bukan sekadar memberikan bantuan modal, tetapi mentransformasi UMKM mitra binaan menjadi entitas bisnis yang matang, berorientasi ekspor, dan mampu menjadi agregator bagi UMKM lainnya di daerah mereka.

Proses seleksi 30 UMKM ini dilakukan dengan kriteria yang ketat, meliputi aspek keberlanjutan bisnis, inovasi produk, potensi pasar domestik dan global, serta kemampuan mereka untuk menyerap dan menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Pertamina mencari UMKM yang tidak hanya memiliki produk berkualitas tinggi, tetapi juga visi kepemimpinan yang kuat untuk menjadi role model dan motor penggerak ekonomi kerakyatan. UMKM yang lolos seleksi ini mencakup berbagai sektor, mulai dari kerajinan tangan, fesyen, kuliner olahan, hingga sektor agrobisnis yang memiliki nilai tambah tinggi.

Tujuan utama dari Pertapreneur Aggregator 2025 adalah menciptakan UMKM yang memiliki daya ungkit ekonomi yang besar. Konsep agregator berarti UMKM terpilih akan dibina agar mampu menampung produk atau jasa dari UMKM-UMKM yang lebih kecil di sekitar wilayah mereka, memberikan pelatihan standar kualitas, dan membantu memasarkan produk tersebut ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional. Dengan demikian, dampak positif dari program ini akan berlipat ganda, menciptakan ekosistem bisnis yang saling mendukung dan berkelanjutan.

Fase pembinaan yang akan dijalani oleh 30 UMKM terpilih ini akan mencakup pelatihan intensif di bidang digitalisasi pemasaran, manajemen keuangan modern, standarisasi produk untuk ekspor, hingga pembangunan merek yang kuat (branding). Selain itu, mereka akan mendapatkan pendampingan khusus dari para ahli dan mentor bisnis terkemuka yang ditunjuk oleh Pertamina. Harapannya, pada tahun 2025, UMKM yang lulus dari program ini sudah siap menjadi agregator regional yang mapan.

Melalui inisiatif Pertapreneur Aggregator, Pertamina menegaskan peran BUMN sebagai agen pembangunan yang bertanggung jawab. Program ini bukan hanya tentang pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tetapi merupakan investasi jangka panjang dalam pembangunan kapasitas nasional. Keberhasilan 30 UMKM ini diharapkan dapat meniru kesuksesan Pertamina dalam mengelola bisnis energi, membawa semangat entrepreneurship yang tangguh dan adaptif ke seluruh pelosok negeri.